
Rasa berkendara seperti melayang di udara, keheningan kabin, dan setir yang begitu halus ketika diputar merupakan beberapa kualitas yang membuat mobil super mewah asal Inggris, Rolls-Royce layak dibanderol dengan harga fantastis. Ditambah lagi dengan balutan kemewahan mulai dari catnya yang dipernis dengan tangan sampai memiliki pantulan seperti kaca, kualitas bahan interior seperti kulit dan panel kayu yang tak kalah luar biasa kualitasnya.
Semua kelebihan ini akan lebih disempurnakan dengan elektrifikasi, penggunaan motor listrik sebagai penggerak mobil tentu menghilangkan getaran dan suara yang dihasilkan oleh mesin bensin konvensional. Ke semua lini mobil Rolls-Royce ditargetkan akan menjadi seluruhnya mobil listrik pada tahun 2030 dan mobil listrik pertama dari Rolls-Royce pun tidak lama lagi akan dirilis ke pasar, dengan mobil Rolls-Royce Spectre kini tengah menjalani pengetesan komprehensif sejauh 2,5 juta km dan akan dirilis akhir tahun depan.
Cars and Crowns baru-baru ini mendapatkan kesempatan wawancara yang sangat langka dan eksklusif dengan Torsten Müller-Ötvös, CEO dari Rolls-Royce Motor Cars yang memberikan sedikit gambaran akan sensasi mengendarai Rolls-Royce Spectre.
“Kita akan menjadi yang pertama meluncurkan mobil listrik di segmen ultra-luxury, saya sangat yakin kami akan memberikan sebuah pernyataan yang menakjubkan akan sebuah Rolls-Royce yang terelektrifikasi,” Ujar Torsten yang melakukan wawancara secara virtual di hotel Raffles Singapura.
Torsten sendiri baru kembali setelah menyempatkan diri mencoba mobil Rolls-Royce Spectre di tengah uji coba 625,000 km di fasilitas pengetesan Autodrome de Miramas dan di jalan Côte d’Azur yang terletak di Prancis Selatan. Hasil pengujian membuktikan bahwa Spectre dibuat sebagai Rolls-Royce dan kemudian sebagai mobil listrik dan bukan kebalikannya. Spectre sendiri memiliki bentuk grand tourer dua pintu yang sekilas mirip seperti Rolls-Royce Wraith.
“Spectre mempunyai bagian depan khas Rolls-Royce namun akan menjadi yang paling ramping dan memiliki hambatan udara terendah,” kata Torsten.

Selain penggunaan motor listrik, sasis terbaru yang dimiliki Spectre 30% lebih kaku dan berhasil menggabungkan baterai ke dalam struktur sasis. Spectre juga dibekali dengan sistem suspensi terbaru yang lebih canggih, ke semuanya berhasil membuat pengalaman mengendarai Rolls-Royce menjadi lebih sempurna.
Menurut Torsten, ketertarikan akan mobil listrik Spectre telah melebihi ekspetasi semenjak diperkenalkan ke publik pada bulan September tahun lalu. Bentuk dua pintu sendiri ditengarai dipilih karena konsumen Rolls-Royce yang kian muda di seluruh dunia.
“Spectre akan terasa seperti sebuah Rolls-Royce, terasa seperti mengemudikan sebuah private jet di atas daratan, torsinya luar biasa dan jauh lebih senyap, sungguh pengalaman tidak terkira dan brilian untuk sebuah Rolls-Royce,” ungkap Torsten.