Road Test: Hyundai Palisade Signature 2021, SUV di bawah Rp 1 miliar paling worth it!

Pabrikan mobil asal Korea Selatan, Hyundai menggebrak pasar mobil premium Indonesia dengan meluncurkan All-new Palisade pada akhir tahun lalu. Mobil SUV ukuran besar yang dibanderol mulai dari harga Rp 777 juta untuk tipe Prime sampai Rp 1,078 miliar untuk tipe Signature AWD.

Menariknya mobil ini cukup laris di pasaran, dengan klaim Hyundai Motor Indonesia bahwa mobil ini sudah dipesan lebih dari 200-unit dalam satu bulan semenjak peluncurannya. Ini berarti mobil ini mempunyai nilai lebih yang menarik bagi konsumen di Indonesia.

Untuk mencari tahu nilai lebih tersebut, kami mendapatkan kesempatan untuk mencoba mobil ini pada even test drive yang diselenggarakan oleh HMI, A Remarkable Journey with all New Palisade pada awal Februari 2021.

Untuk menjaga risiko, even ini diselenggrakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Masker wajib dipakai, pihak Hyundai pun membagikan health kit berisi masker cadangan, face shield, hand sanitizer, dan vitamin. Bahkan para peserta harus melakukan PCR Swab, dua hari sebelum melakukan test drive.

Test drive dengan rute sejauh hampir 140 km ini melibas jalanan Jakarta sampai ke Ciawi dan Sentul sebelum kembali ke Jakarta. Hyundai pun merancang test drive ini dengan gaya, untuk merepresentasikan gaya hidup mewah seorang konsumen SUV premium.

Even dimulai dengan sesi sarapan di restoran yang cukup mewah, yaitu Hutan Kota by Plataran yang terletak di dalam kompleks Gelora Bung Karno, di sana telah diparkir lima unit Hyundai Palisade untuk dicoba oleh sepuluh orang jurnalis dan influencer.

Varian yang kami coba adalah Hyundai Palisade Signature 2×4, atau tipe dengan penggerak roda depan yang mempunyai harga Rp 888 juta. Ini merupakan tipe dengan kelengkapan fitur yang lengkap dengan harga yang masih sangat kompetitif.

Eksterior yang kekar namun tetap mewah dan elegan

Pertama kali melihat SUV ini, saya langsung teringat akan mobil-mobil berbadan bongsor yang ada di Amerika Serikat. Hyundai Palisade memang mempunyai dimensi yang lumayan besar, panjangnya hampir lima meter sedangkan lebarnya hampir dua meter.

Ternyata memang awalnya SUV ini didesain untuk pasar AS, dan itu menjawab mengapa mobil ini berukuran besar. Tampilan SUV ini sangat mewah dan elegan, dengan bentuk yang masih macho serta kekar.

Tampilannya cukup menarik, dan ternyata desain mobil ini pernah mendapatkan Red Dot Design Awards pada tahun 2019. Bagusnya detil krom di mobil ini memiliki proporsi yang pas dan tidak terlalu banyak, sehingga tetap menjaga aura kemewahannya. Kombinasi ini sangat pas digabungkan dengan cat Timeless Black yang membuatnya kian terasa mewahnya.

Mengimbangi bentuknya yang bongsor, Hyundai Palisade varian Signature memiliki pelek berukuran 20-inchi dengan desain yang cukup menarik untuk sebuah pelek standard.

Kabin belakang cukup nyaman

Untuk awalnya saya meminta untuk duduk di belakang dan membiarkan rekan saya untuk menyetir mobil, karena memang harus mengikuti sesi Zoom via laptop saat itu dan sekaligus untuk langsung mencoba sensasi duduk di belakang.

Dengan harga yang premium, tentunya para pemilik Palisade adalah para eksekutif dan pengusaha yang sehari-hari lebih sering disopiri dan duduk di belakang.

Masuk ke mobilnya, di kabin belakang terdapat kursi baris kedua yang bertipe captain seat. Dengan kursi sejenis ini tentu posisi duduk akan lebih nyaman karena ada handrest di kanan kiri, serta kursinya bisa diatur posisinya sesuai keinginan.

Kursi baris kedua memang tidak elektrik, dan harus disetel dengan menggunakan knob. Namun dengan harganya memang kita tidak bisa komplain terlalu banyak. Plusnya, jok baris kedua ini adalah ventilated rear seats, jadi kita bisa menghangatkan jok dan mendinginkan.

Padding atau bantalan di kursinya cukup empuk dan nyaman untuk diduduki, serta kualitas kulit yang membalut kursi dan beberapa bagian panel di pintu cukup halus. Ini karena interior ini menggunakan kulit Nappa, sebuah kelengkapan yang wah untuk mobil seharga ini karena biasanya terdapat pada mobil berharga di atas Rp 1 miliar.

Desain joknya juga cukup mewah dengan stitching berbentuk permata atau diamond stitching yang mewah, ala-ala seperti Bentley Contintental GT terbaru. Dan test unit yang kami pakai menggunakan kulit berwarna merah yang membuatnya lebih mewah dan juga eksotis.

Padding headrest di kursi baris kedua juga cukup tebal dan nyaman untuk menjadi senderan kepala ketika rileks di kabin belakang.

Dengan wheelbase sepanjang 2,9-meter tentu ruang kabin cukup luas, di kursi baris kedua pun saya bisa mendapatkan posisi duduk yang sangat nyaman nyaris seperti menduduki kursi di pesawat kelas bisnis. Kursinya tidak kalah seperti MPV mewah, Toyota Alphard yang sangat populer untuk pebisnis.

Ruang kaki dan kepala di baris kedua sangat luas dan kesan yang didapat cukup lapang di belakang. Sayangnya tidak ada meja lipat di kursi baris kedua, jika saja ada maka akan sempurna untuk seorang eksekutif yang ini bekerja ketika di jalan.

Hyundai Palisade juga memiliki panoramic glass room yang cukup besar dan bisa dinikmati penumpang, dengan kaca di bagian depan yang bisa dibuka.

Selain itu di baris kedua terdapat banyak fitur, yang paling saya suka adalah USB port untuk mencharge gadget di belakang kursi depan. Sangat jenius sekali peletakannya, karena memudahkan kita untuk mencharge gadget sembari duduk di mobil, karena posisi kabel tidak terlalu rendah.

Kursi baris kedua juga bisa mengatur suhunya sendiri dan berbeda dari penumpang depan, karena mobil ini memiliki pengaturan Air Conditioner tiga zona. Di belakang pun banyak kompartemen untuk menyimpan barang dan cup holders untuk memegang minuman.

Selain itu fitur yang cukup penting untuk saat ini adalah kabinnya memiliki teknologi pembersih udara dengan ionizer yang menyaring debu dan polutan.

Dan jangan lupa juga, jika mobil ini adalah SUV 7-Seater dengan kursi di baris ketiga. Jadi mempunyai fleksibilitas lebih untuk membawa penumpang. Dan ketika kursi baris ketiga dilipat, ruang bagasi belakang cukup luas karena memiliki kapasitas 311 liter.

Penumpang belakang cukup menekan tombol walk-in di pintu belakang untuk melipat dan memajukan jok baris kedua, sehingga lebih praktis untuk masuk ke jok baris ketiga.

Di perjalanan suspensi Palisade cukup nyaman, walaupun bukan air suspension namun multi-link di belakang dan double wishbone di depan cukup memberikan peredaman yang diperlukan.

Bahkan saat melewati jalan kerikil, mobil ini masih cukup nyaman. Sehingga yang ingin keluar jalan aspal untuk mencapai spot khusus, masih akan cukup nyaman dengan mobil ini.

Banyak fitur-fitur pintar

Setelah keluar dari Jakarta, kami singgah di sebuah stable kuda sebelum bertolak ke daerah Ciawi. Di sini Hyundai mendemokan beberapa fitur pintar di Palisade, seperti Safe Exit Assist dan Rear Occupant Alert.

Safe Exit Assist merupakan fitur eksklusif pertama di kelasnya yang memungkinkan mobil mendeteksi kendaraan yang datang dari arah belakang dan secara otomatis tetap mengunci pintu, sehingga mencegah penumpang untuk keluar.

Sementara Rear Occupant Alert mendeteksi pergerakan di dalam mobil dan memberi peringatan kepada pengemudi saat keluar dari mobil dan memberitahukan bahwa masih ada penumpang di belakang jika akan mengunci pintu.

Fitur pintar tambahan lainnya adalah smart power tailgate, yang terbuka secara otomatis dan memungkinkan pemilik mobil untuk mengatur kecepatan membuka dan menutup serta ketinggian pintu bagasi sesuai dengan keinginan.

Pengemudi juga dapat mengaktifkan Quiet Mode apabila pengemudi dan penumpang di kursi depan ingin menikmati perjalanan musik selama perjalanan dan mematikan speaker di bagian belakang hanya dengan menekan satu tombol. Sehingga, penumpang di baris belakang bisa beristirahat dengan nyaman dan tenang.

Pengalaman menyetir yang menyenangkan

Selanjutnya kami bertolak menuju hotel Pullman Ciawi Vimala Hills Resort Spa & Convention, di daerah puncak untuk makan siang dan saya memilih untuk mencoba menyetir mobil.

Masuk dan duduk di kursi depan, desain interiornya membuat nuansa yang sangat Eropa sekali. Anda tidak akan ingat jika sedang duduk di dalam sebuah SUV dari Korea Selatan, karena desainnya sangat mewah dan elegan seperti mobil-mobil dari Jerman.

Uniknya di center console tidak terdapat tongkat persneling, ini karena Palisade menggunakan tombol tipe shift-by-wire (SBW).

Terdapat beberapa mode berkendara yaitu COMFORT untuk aktivitas berkendara sehari-hari, ECO untuk efisiensi penggunaan bahan bakar yang optimal, mode SPORT untuk akselerasi mobil yang lebih cepat, atau SMART yang menggunakan algoritme pembelajaran yang secara otomatis menyesuaikan interval perpindahan gigi berdasarkan pola berkendara pengemudi.

Duduk di kursi depan, kursinya nyaman seperti kursi di baris kedua, dengan padding yang cukup. Berbagai material yang bersentuhan dengan kulit pun soft touch seperti bagian panel pintu, dengan kulit Nappa bagian ini pun enak untuk menjadi sandaran.

Berbeda dengan kursi baris kedua, kursi depan adalah kursi elektrik yang merupakan 10-way power seat. Dan khusus mulai dari varian Signature, kursi depan memiliki fungsi memory untuk menyimpan posisi duduk yang disukai pengguna mobil.

Berada di depan, pengguna akan bisa melihat betapa kaya fiturnya mobil ini. Secara total usb port ada tujuh buah, di depan sendiri ada 4 buah port yang bisa dipakai. Dan di center console ada wireless charger untuk smartphone yang mendukung, cukup berguna dan praktis digunakan ketika berkendara.

Sound system yang digunakan juga memiliki kualitas yang cukup baik, dengan kejernihan suara, treble, dan bass yang cukup untuk sehari-hari.

Pengemudi juga lebih dimanjakan dengan layar 7 inci di bagian tengah speedometer, yang merupakan fitur eksklusif untuk varian Signature. Layout tombol di setir juga mudah untuk digunakan dan ukuran diameter setir cukup ideal serta nyaman untuk dipakai sehari-hari.

Ketika mulai berkendara dan pedal gas diinjak, respons mesin cukup baik dan mobil bisa melaju tanpa masalah. Ini dikarenakan mobil ini diperkuat mesin diesel turbocharged 2,200 cc 4-silinder segaris yang menghasilkan hampir 200 tenaga kuda dan torsi yang besar, tepatnya 440Nm yang didapat mulai dari 1,750 rpm saja.

Setirnya juga ketika diputar memiliki sensasi putaran yang mulus dan halus, namun tetap memiliki sedikit resistensi untuk feel menyetir yang cukup menyenangkan.

Dengan kombinasi kursi yang nyaman, mesin dan transmisi 8-percepatan otomatis yang halus, serta steering feel yang halus, mobil ini memberikan sensasi berkendara yang sangat baik.

Namun masih ada beberapa kekurangan

Walaupun mobil ini menawarkan banyak fitur yang menyerang mobil di atas kelasnya, masih ada beberapa kekurangan yang membuat kita menapak kembali dan menyadari bahwa ini masih belum serifined seperti kompetitornya yang dari Eropa.

Yang pertama adalah peredaman suara, ketika di jalan tol khususnya, suara dari luas, putaran roda, dan mesin masih sangat bisa terdengar di kabin. Ketika jalan pelan memang ini tidak begitu terdengar, namun ada kalanya kabin yang kurang senyap ini cukup mengganggu.

Yang kedua adalah turbo lag atau respons mesin yang terkadang lambat, misalnya ketika cruising di jalan tol dan kita ingin menyalip, ketika kita melakukan kick down maka mesin tidak terasa responsif.

Menurunkan gigi dua sampai tiga gigi percepatan pun tidak membantu, kita harus menahan gas secara dan menambahnya secara perlahan agar mobil ini melaju secara memuaskan.

Namun bukan berarti performa mobil ini tidak baik, dalam kasus tertentu mesin mobil ini terasa sporty sekali. Bahkan ketika full throttle dari diam, maka mobil akan melesat dengan decitan ban yang kencang. Traksi mobil ini ketika melesat dari diam cukup menakjubkan, karena varian Signature memiliki layout Front Wheel Drive.

Kekurangan ketiga yang cukup mengganjal, adalah beberapa detail interior yang masih terasa dan terlihat kurang premium.

Yang paling menggangu adalah panel yang terasa sangat tipis ketika diketuk, ketika dilihat lebih dekat panel-panel di interior mobil ini pun terlihat kurang premium.

Yang keempat adalah layar utama di tengah hanya memiliki diameter 8 inci, desain panel di layarnya memang membuat seakan-akan layarnya lebih besar dan menyerupai seperti layar lebar di Mercedes-Benz terbaru.

Positifnya layarnya cukup tajam resolusinya, dan sistemnya responsif. Apple Carplay dan Android Auto pun tersedia.

Sebuah paket yang menarik dan kompetitif

Dengan harga di bawah Rp 1 miliar untuk varian Signature FWD, Hyundai Palisade ini merupakan sebuah penawaran yang sangat menarik.

Fitur-fitur, kemewahan, dimensi dan kenyamanannya menyerang mobil-mobil SUV yang berharga di atas Rp 1 miliar seperti BMW X5 dan Mercedes-GLE.

Memang masih ada kekurangan seperti disebutkan di atas, namun dengan harga yang ditawarkan sulit untuk tidak tertarik dengan Hyundai Palisade. Sejauh ini, SUV bongsor dari Korea Selatan ini merupakan salah satu value proposition paling menarik di kelasnya. Jika memilih SUV besar paling worth it dengan harga di bawah Rp 1 miliar, maka inilah mobilnya.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: